Erupsi Dahsyat Gunung Lewotobi Laki-Laki: Kolom Abu Tembus 10.000 Meter
Gunung Lewotobi Laki-Laki, yang berada di wilayah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali memperlihatkan peningkatan aktivitas vulkaniknya dengan erupsi dahsyat pada hari Selasa, 17 Juni 2025, tepat pukul 17.35 WITA. Terpantau asap vulkanik membumbung tinggi hingga mencapai 10.000 meter dari puncak gunung, atau setara dengan 11.584 meter di atas permukaan laut. Erupsi kali ini tercatat sebagai yang terkuat sepanjang tahun 2025.
Kronologi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Erupsi pertama kali terjadi pada pukul 17.35 sore WITA, kemudian disusul empat letusan lain selama enam jam berikutnya. Letusan kedua terjadi sekitar pukul 18:20 sore WITA, disusul letusan ketiga pada pukul 19:05 malam WITA, lalu letusan ke empat pukul 8:10 malam WITA dan letusan ke lima pukul 22:10 malam WITA. Setiap letusan menyemburkan kolom abu dengan ketinggian bervariasi, bahkan yang tertinggi sampai 10.000 meter di atas permukaan laut. Visual dari letusan memperlihatkan kolom abu berwarna kelabu yang cukup tebal, yang mengarah ke sisi barat laut.
Dampak Erupsi bagi Warga dan Lingkungan Sekitar
Akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki, banyak penduduk yang tinggal di sekitarnya terpaksa mengungsi demi mencari perlindungan. Selain itu, muntahan berupa bebatuan kecil dan material vulkanik lainnya berpotensi mengancam keselamatan warga dan merusak bangunan serta fasilitas umum. Potensi bahaya banjir lahar juga meningkat, terutama jika hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
Gangguan Transportasi dan Aktivitas Penerbangan
Letusan gunung berapi juga berdampak pada kelancaran transportasi. Akibat sebaran abu vulkanik, sejumlah jadwal penerbangan dari dan menuju beberapa bandara, seperti Bandara Frans Sales Lega di Maumere, Bandara Komodo di Labuan Bajo, dan Bandara El Tari di Kupang, terpaksa dibatalkan atau ditunda. Beberapa maskapai penerbangan, termasuk Wings Air dan Garuda Indonesia, turut merasakan dampaknya.
Status Gunung dan Imbauan Resmi Pemerintah

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), yang merupakan bagian dari Badan Geologi, menaikkan status aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki menjadi Level IV (Awas). Masyarakat dihimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun dalam radius 7 kilometer dari pusat letusan, terutama di wilayah barat daya, utara, hingga timur laut dengan jarak yang serupa. Selain itu, warga juga diminta berhati-hati terhadap potensi terjadinya banjir lahar dingin di aliran sungai yang berhulu dari puncak gunung tersebut.
Sejarah Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki
Lewotobi Laki-Laki, sebuah gunung api stratovolcano, terletak di wilayah Kecamatan Wulanggitang, yang masuk dalam Kabupaten Flores Timur. Sejak awal tahun 2025, gunung tersebut mengalami serangkaian letusan dengan intensitas yang bervariasi. Di antara kejadian-kejadian itu, erupsi yang berlangsung pada tanggal 17 Juni 2025 tercatat sebagai yang terbesar serta paling signifikan sepanjang tahun ini.
Upaya Mitigasi dan Tanggap Darurat
Pemerintah daerah, berkolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, serta para relawan, dengan sigap mendirikan posko bantuan dan mengungsikan warga yang terdampak bencana. Bantuan logistik, meliputi makanan, kebutuhan medis, dan perlengkapan pengungsi, sudah didistribusikan ke wilayah-wilayah yang membutuhkan. Kemitraan dengan pemerintah pusat dan berbagai lembaga terkait terus dijalin demi memastikan penanganan bencana berjalan optimal dan tepat sasaran.
Baca Juga : Rute Penerbangan Lombok Labuan Bajo Resmi Dibuka, Lebih Cepat ke Destinasi Favorit
Penutup
Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki tanggal 17 Juni 2025 menjadi pengingat betapa krusialnya kesiapsiagaan menghadapi ancaman alam. Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti perkembangan informasi resmi dari pemerintah dan instansi berwenang, serta menghindari berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan sumbernya. Peningkatan kesadaran dan kewaspadaan bersama diharapkan mampu meminimalisir dampak yang ditimbulkan oleh bencana ini.